Kabereh News | Bener Meriah –
Aktivis muda Bener Meriah, Riga Wantona, mendesak Kepala Kantor Wilayah
(Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh untuk mencopot Kepala MTsN 1
Simpang Tiga dari jabatannya. Desakan ini muncul sebagai respons atas kasus
pengeroyokan terhadap seorang siswi MTsN 1 Simpang Tiga yang videonya viral di
media sosial.
Dalam rilis persnya pada Sabtu (24/05/2025), Riga menyatakan
bahwa kejadian tersebut merupakan bentuk kegagalan dan kelalaian pihak sekolah
dalam membina dan mendidik siswanya. Ia menilai pihak sekolah tidak mampu
mencegah terjadinya aksi kekerasan di lingkungan sekolah.
"Kejadian pengeroyokan ini menunjukkan kegagalan dan
kelalaian pihak sekolah. Kemenag harus memberikan sanksi tegas, yaitu
pencopotan Kepala Sekolah MTsN 1 Simpang Tiga," tegas Riga.
Riga juga menyoroti informasi yang menyebutkan bahwa Kemenag
telah menganggap permasalahan ini selesai. Ia menekankan bahwa kasus
pengeroyokan ini bukan sekadar kenakalan remaja biasa, melainkan sebuah
peristiwa serius yang mencoreng dunia pendidikan di Bener Meriah.
“Kemenag tidak boleh menganggap ini sebagai masalah sepele.
Perlu ada tindakan serius, baik pembinaan bagi siswa yang terlibat maupun
sanksi tegas terhadap pihak sekolah,” ujarnya.
Ia kembali menegaskan tuntutannya agar Kepala Kanwil Kemenag
bertindak tegas dan segera mencopot Kepala MTsN 1 Simpang Tiga dari jabatannya.
Sebagai informasi tambahan, kasus pengeroyokan yang terjadi pada Jumat, 16 Mei 2025 di Kampung Wonosobo, Kecamatan Wih Pesam, melibatkan siswi MTsN 1 Simpang Tiga dan siswi SMP Negeri 2 Wih Pesam. Video aksi pengeroyokan yang berdurasi 10 detik, diunggah oleh salah satu pelaku di Instagram dengan keterangan “part mukul ada di laen video”, menunjukkan betapa brutalnya aksi kekerasan tersebut.(Redaksi)
Posting Komentar