Doa dan Santuni Anak Yatim, Untuk Peringati 25 Tahun Tragedi Idi Cut - Arakundo di Gelar SPKP HAM & KPA - Aceh Timur

Aceh Timur, KABEREHNEWS.com - Lembaga Swadaya Masyarakat LSM  Solidaritas persaudaraan Korban pelanggan HAM - Aceh ( SPKP HAM ACEH TIMUR) atau Assosiation Of Human Rights Victim Obose Akan melaksanakan haul atau peringatan tragedi kemanusiaan dan pelanggan HAM berat di simpang Kuala IDI Cut' serta pembuangan jenazah korban ke Krueng Arakundo  yang ke 25 ( 03 Februari 2999 - 03 Februari 2024. Yang insya Allah akan kita laksanakan pada hari Sabtu tanggal 03 Februari 2024.


Tragedi Idi Cut,juga dikenal sebagai Tragedi Arakundo, adalah peristiwa pembantaian sipil yang terjadi tanggal 3 Februari 1999 di Idi Cut, Aceh Timur,  Menurut sejumlah saksi mata, peristiwa ini menewaskan tujuh orang dan melukai ratusan orang lainnya. Para pelakunya sampai sekarang belum ditangkap dan diadili.

Peristiwa berdarah itu dipicu karena masyarakat masyarakat Desa Matang Ulim, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, sehari sebelumnya menyiapkan pentas dakwah.

Berbagai segala persiapan mulai dari panggung hingga rangkaian agenda acara sudah disiapkan dengan matang. Namun isu dakwah terendus aparat. Pihak aparat sempat melarang masyarakat agar tidak menggelar dakwah. Bahkan aparat sempat mengobrak-abrik tempat akan digelar dakwah itu.

Setelah dakwah selesai sekira pukul 00.50 WIB, masyarakat pulang dengan berbagai jenis kendaraan menelusuri jalan Desa setempat untuk keluar menuju jalan nasional Banda Aceh-Medan.

Di tengah jalan, saat hendak masyarakat pulang tiba-tiba di Simpang Kuala Idi Cut mereka ditindas, di berondong dengan senjata, disiksa dengan sangat keji oleh aparat pada saat itu.

"Korban berjatuhan dengan bersimbah. Kami lari kocar-kacir setelah melihat hujan peluru. Ada kawan saya yang jatuh tertembak ada juga diangkat dibawa dinaikkan ke truk aparat,” kata saksi mata' warga Idi Cut yang menyaksikan kejadian tersebut.

Bahkan saat terjadinya kejadian itu hingga menyebabkan kemacetan dahsyat di jalan raya semua kendaraan terhenti dari barat maupun timur.

“Keesokan paginya kami mendengar kabar ada mayat mengapung di Sungai Arakundo. Kami yakin bahwa mayat itu adalah masyarakat yang tadi malam pulang dari acara dakwah,” katanya 

Tidak hanya saksi mata  peristiwa itu tidak terlupakan di benak masyarakat Aceh khususnya Aceh Timur hingga detik ini, kasus pelanggaran terbesar itu masih bungkam seiring ditelan masa.

"Semoga perdamaian Aceh terus bersemi di tanah rencong dan peristiwa yang sama tak terulang kembali," kata saksi mata korban yang masih hidup.

Saat itu masyarakat yang merasa keluarganya hilang ketika itu sangat terpukul, mereka terus berusaha mencari keberadaannya. Sungai Arakundo dipadati masyarakat ketika itu, dengan alat tradisional mayat-mayat diangkat dari sungai.

Tanpa bantuan dari pihak mana pun, masyarakat membantu dengan alat seadanya mencari mayat. Sebagian mereka ditemukan dalam karung. Mirisnya lagi jasad mereka diikat dengan kawat dan ditambah batu.

Meskipun telah berlalu, namun tragedi berdarah pada 1999 itu belum terlupakan. Tugu perdamaian dibangun pada 2012 itu menjadi tanda sejarah tragedi yang memilukan tersebut. Semoga tragedi kelam pelanggan HAM berat tersebut tidak terulang kembali di bumi Aceh tercinta ini.

Acara peringatan tragedi IDI cut' tersebut  adalah kerjasama lembaga SPKP HAM Aceh dengan GPK Gerakan pejuang Keadilan yang diketahui Oleh Razali yang sering di sapa Nyakli maop - serta di bantu oleh masyarakat setempat khususnya warga matang Pineung dan sekitarnya Serta dibantu oleh para mantan GAM ( KPA) IDI Cut serta mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan masyarakat.

Salah satu tokoh KPA, Nyakli maop yang juga ketua GPK Sangat mengapresiasi langkah yang mulia ini. Saya Selaku mantan Kombatan GAM IDI cut' siap bekerja keras dengan rekan rekan KPA untuk suksesnya acara ini.ungkap Nyakli raja maop pada media kaberehnews.com.

Selanjutnya Menurut sekretaris penyelenggara, Tgk. Tarmizi yang juga sebagai sekretaris SPKP HAM Aceh Timur. Kegiatan ini murni doa' bersama dan santunan untuk anak yatim-piatu serta korban tragedi kemanusiaan tersebut. Kita buat acara untuk mengenang masa lalu yang hitam kelam. Acara Ini sakral. Maka Kami pun tidak membiarkan ada unsur politik.

Apalagi suasana sedang hangat²nya menjelang pemilu legislatif dan Pilpres. Untuk itu Kami menghimbau Para undangan dilarang keras memakai indentitas/atribut yang berbau politik. 

"Misalnya baju dan kendaraan saat menghadiri acara Ini dilarang yang bernuansakan atribut politik. Misalnya memakai baju parpol. Mobil yang sudah di modifikasi gambar Para Caleg. Kalau itu terjadi maka tamu tersebut tidak di izinkan memasuki area hajatan tersebut." Ungkap Tgk. Tarmizi sekretaris panitia yang di dampingi oleh ketua serta penanggung jawab acara, Jufri Zain.

Menurut nya lagi, papan bunga sebagai ungkapan duka cita serta ucapan selamat memperingati haul tragedi kemanusiaan di idi cut juga tidak boleh ada unsur politik.

"Misalnya dari si Polan Caleg nomor xxx partai anu. Itu tidak boleh dan kita suruh turunkan. Yang di okomodir adalah. Misalnya dari  Polan. Kepala SMK.( misalnya) itu di bolehkan. Pokoknya jangan ada kata kata Caleg lah gitu." Ungkap ketua pwdpi Aceh Timur tersebut.

Semoga acara Ini sukses dan menjadi edukasi untuk Kita semuanya Agar tragedi kemanusiaan Ini tidak pernah terulang kembali di bumi Aceh tercinta ini. Amin ya rabbal a'lamin.

Ketua panitia Jufri Zain juga berharap. Semoga Para undangan Bisa tertip dan Bisa saling menghargai keputusan panitia Agar tidak ada Para undangan yang hadir memakai baju/atribut dan kendaraan yang berbau politik dan berbau kampanye. dan ini juga harapan bendahara pelaksana. RISKI, SH. Mengimbau, 

"Agar kita saling berdonasi dengan memberikan sumbangan seikhlasnya Agar momentum doa bersama serta santunan untuk anak yatim-piatu dan ahli waris korban tragedi kemanusiaan tersebut dapat terlaksana dengan lancar dan sukses." ungkap pengacara Muda ini.(Jimbrown).

0/Post a Comment/Comments