Aceh, Kabereh news -- Pemandangan pilu mengiringi langkah-langkah lelah warga Aceh yang terdampak banjir. Tanpa memandang status sosial, mereka berjalan puluhan kilometer, memikul beban kebutuhan dasar di atas pundak.
Tak ada perbedaan status sosial, Pegawai kantoran, petani kopi, relawan, hingga ibu-ibu rumah tangga, semua bersatu dalam perjuangan. Mereka berbagi jejak lumpur, tanpa kendaraan, tanpa jabatan, dan tanpa jarak sosial.
Beras, BBM, telur, dan tabung gas elpiji menjadi beban yang dipikul dengan ketegaran. Hujan gerimis dan jalan berlumpur membasahi tubuh, tapi tidak memadamkan semangat mereka.
"Air mata ini tidak akan berhenti, tapi kami harus terus berjuang," kata seorang warga, sambil memikul beras di atas pundak.
Pemerintah dan masyarakat Aceh, mari kita bantu mereka yang terdampak.
Setiap bantuan, sekecil apapun, dapat menjadi harapan bagi mereka. (*)
Posting Komentar