Pendapat Buya Yahya Soal Fenomena Menghijaunya Tanah Arab



KABEREH NEWSFenomena menghijaunya tanah Arab sedang ramai di perbincangkan.

Seperti diketahui, Arab Saudi negara yang di kenal dengan gurun yang tandus kini menghijau.

Hampir secara menyeluruh kawasan Arab Saudi merupakan daerah dengan letak geografis yang sangat kering, namun beberapa kawasan saat ini telah banyak mengalami perubahan

Melihat beberapa waktu lalu sebelum fenomena penghijauan terjadi, secara ilmiah hal tersebut di sebabkan oleh turunnya volume hujan lebat dalam beberapa waktu terakhir.

Mengutip dari Saudi Press Agency pada Jumat (20/1/2023), pemandangan yang terjadi di Pegunungan Makkah tampak subur dan membuat banyak warga setempat membagikan fenomena ini di media sosial.

Hal ini menyebabkan viralnya pegunungan Arab Saudi dan mendapatkan berbagai macam komentar dan opini dari netizen.

Jika merujuk dalam ajaran Islam memang ada hadis yang berkaitan dengan fenomena tersebut.

Diriwayatkan Imam Muslim, Nabi Muhammad pada suatu waktu bersabda.

"Hari kiamat tidak berlaku hingga tanah Arab menjadi subur makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai." (HR Muslim).

Menanggapi hal tersebut, Bahjah KH Yahya Zainul Maarif atau Buya Yahya menilai tidak boleh ada yang sok tahu mengenai waktu kiamat.

Buya Yahya menyimpulkan fenomena heboh tersebut adalah kepiawaian orang dalam dengan mengangkat satu topik sehingga menjadi viral.

Hal tersebut diungkapkan oleh Buya Yahya bersama contoh kasus anak durhaka kepada orangtua.

Di mana hal tersebut sebenarnya merupakan tanda-tanda kiamat, namun itu merupakan kiamat kecil bukan kubra atau besar.

“Kalau sudah disembunyikan oleh Allah ya sudah disembunyikan. Kiamat kubra itu akan disembunyikan, tetapi ada tanda-tanda mengarah kepada datangnya kiamat tersebut,” dikutip ayojakarta.com dari YouTube Al-Bahjaj TV, Jumat (20/1/2023). 

Saat ini banyak penelitian arkeologi dilakukan mengenai fenomena yang baru saja terjadi tersebut.

Salah satunya merupakan proyek Green Arabia, di mana para ilmuwan tengah mencari sumber penghijauan dari daerah tersebut.

Faktor utama yang dapat di simpulkan bahwa fenomena tersebut merupakan suatu sebab dari perubahan iklim di mana Arab Saudi dilanda hujan yang sangat lebat.

Dalam sisi yang sama, The Islamic Information mengungkapkan curah hujan tinggi dalam durasi yang panjang di Arab Saudi sejak Desember 2022 dengan kecepatan yang sama dan hampir terus-menerus.

Menurut ilmuwan iklim dan profesor hidrologi dari Utrecht University Michelle Van Vliet, curah hujan yang tinggi berkaitan dengan adanya perubahan kondisi cuaca.

nyatanya hujan tidak saja mengguyur kota makkah, namun beberapa kota lainnya termasuk jeddah dan madinah.

sehingga dengan berbagai penjelasan tersebut, menghijaunya tanah arab tidak dapat dikaitkan dengan hari kiamat, bahkan hujan memudahkan vegetasi untuk tumbuh dengan begitu menyebabkan wilayah arab saudi mengalami penghijauan. (Redaksi)

0/Post a Comment/Comments