MAKNA BERSYUKUR BAGI KITA ; SIAPA YANG PANTAS MASUK SURGA?



Oleh :T.M. Jamil
Associate Profesor (Guru pada Sekolah Pascasarjana, USK, Banda Aceh.)


SHALAT Teraweh – Baru Saja Selesai. Sambil Beristirahat Sejenak Untuk Melanjutkan Membaca Al-Qur’an atau Tadarus bersama warga kompleks – Saya Ambilkan "IpaD" Untuk Mem-posting Isi Ceramah Saya Malam ini. Agar Pembaca Media Ini Ikut Merasakan Apa Yang Sedang Dirasakan Oleh Para Jamaah Tadi. Ya Ikut Berbagai dech … Semoga Bermanfaat. Insya Allah.

Malam Ini, Saya Dimintakan Untuk Mengisi Ceramah Singkat Di Sebuah Mesjid Menjelang Pelaksanaan Shalat Teraweh. Saya Memilih Tema Yang Sangat Sederhana Yaitu ; Makna Bersyukur Bagi Kita. Bersyukur Tidak Hanya Ketika Kita Dalam Keadaan Bahagia. Namun Cara Bersyukur Bisa Kita Dapatkan Dari Seluruh Aspek Dan Peristiwa Kehidupan. Berikut Ini Inti Dari Cermah Tersebut Saya “Bungkus” dalam Bentuk Cerita dan Kisah Kehidupan Sehari-hari – Untuk Membuat Jama’ah Tidak Ngantuk Dan Menarik. Sehingga Para Jamaah, sangat serius Mendengarkan, Bahkan sesekali terlihat kaum ibu mengusap airmatanya yang menetes. Entah Apa Yang Sedang Dirasakannya. Wallahu ‘aklam Bisshawab. Subhanallah…!!!

SAYA Mulai Bercerita : Ada Seorang Sahabat Menuturkan Kisahnya Kepada Saya Beberapa Waktu Yang Lalu. Dia Bernama Salman. Sore Itu Ia Menemani Istri Dan Seorang Putrinya Berbelanja Kebutuhan Rumah Tangga Bulanan Di Sebuah Toko Swalayan. Usai Membayar, Tangan-Tangan Mereka Sarat Dengan Tas Plastik Belanjaan. Baru Saja Mereka Keluar Dari Sebuah Toko Swalayan Terkenal di Kota Ini, Istri Salman Dihampiri Seorang Wanita Pengemis Yang Saat Itu Bersama Seorang Putri Kecilnya. Wanita Pengemis Itu Berkata Kepada Istri Salman, “Beri Kami sedikit Sedekah, Bu!”

Istri Salman Kemudian Membuka Dompetnya Lalu Ia Menyodorkan Selembar Uang Kertas Berjumlah 1000 Rupiah. Wanita Pengemis Itu Lalu Menerimanya. Tatkala Tahu Jumlahnya Tidak Mencukupi Kebutuhan, Ia Lalu Menguncupkan Jari-Jarinya Mengarah Ke Mulutnya. Kemudian Pengemis Itu Memegang Kepala Anaknya Dan Sekali Lagi Ia Mengarahkan Jari-Jari Yang Terkuncup Itu Ke Mulutnya, Seolah Ia Ingin Berkata, “AKU DAN ANAKKU INI SUDAH BERHARI-HARI TIDAK MAKAN, TOLONG BERI KAMI TAMBAHAN SEDEKAH UNTUK BISA MEMBELI MAKANAN BU …”

Mendapati Isyarat Pengemis Wanita Itu, Istri Salman Pun Membalas Isyarat Dengan Gerak Tangannya Seolah Berkata, “Tidak … Tidak, Aku Tidak Akan Menambahkan Sedekah Untukmu ...”

Ironisnya, Meski Tidak Menambahkan Sedekahnya, Istri Dan Putrinya Salman Malah Menuju Ke Sebuah Gerobak Gorengan Untuk Membeli Cemilan. Pada Kesempatan Yang Sama Salman Berjalan Ke Arah ATM Center, Guna Mengecek Saldo Rekeningnya. Saat Itu Memang Tanggal Muda, Awal Bulan – Masa Gajian, Karenanya Salman Ingin Mengecek Saldo Rekening Dia. 

Di Depan ATM, Ia Masukkan Kartu Ke Dalam Mesin. Ia Tekan Langsung Tombol INFORMASI SALDO. Sesaat Kemudian Muncul Beberapa Digit Angka Yang Membuat Salman Menyunggingkan Senyum Kecil Dari Mulutnya. “Ya, Uang Gajiannya Sudah Masuk Ke Dalam Rekening”. Salman Menarik Sejumlah Uang Dalam Bilangan Jutaan Rupiah Dari ATM. Pecahan Ratusan Ribu Berwarna Merah Kini Sudah Menyesaki Dompetnya. Lalu Ada Satu Lembar Uang Berwarna Merah Juga, Namun Kali Ini Bernilai 10 Ribu Yang Ia Tarik Dari Dompet. Uang Itu Kemudian Ia Lipat Kecil Untuk Berbagi Dengan Wanita Pengemis Yang Tadi Meminta Tambahan Sedekah.

Saat Sang Wanita Pengemis Melihat Nilai Uang Yang Diterima, Betapa Girangnya Dia. Ia Pun Berucap Syukur Kepada Allah Swt Dan Berterima Kasih Kepada Salman Dengan Kalimat-Kalimat Penuh Kesungguhan : “Alhamdulillah… Alhamdulillah … Alhamdulillah … Terima Kasih Pak! Semoga Allah Memberikan Rezeki Berlipat Untuk Bapak Dan Keluarga. Semoga Allah Memberi Kebahagiaan Lahir Dan Batin Untuk Bapak Dan Keluarga. Diberikan Karunia Keluarga Sakinah, Mawaddah Wa Rahmah. Rumah Tangga Harmonis Dan Anak-Anak Yang Shaleh Dan Shalehah. Semoga Bapak Dan Keluarga Juga Diberi Kedudukan Yang Terhormat Kelak Nanti Di Surga…!”. Amin, Ya Allah…

Salman Tidak Menyangka Ia Akan Mendengar Respon Yang Begitu Mengharukan. Salman Mengira Bahwa Pengemis Tadi Hanya Akan Berucap Terima Kasih Saja. Namun, Apa Yang Diucapkan Oleh Wanita Pengemis Tadi Sungguh Membuat Salman Terpukau Dan Membisu.

Apalagi Tatkala Sekali Lagi Ia Dengar Wanita Itu Berkata Kepada Putri Kecilnya, “Dik, Alhamdulillah Akhirnya Kita Bisa Makan Juga….!” Deggg…!!! Hati Salman Tergedor Dengan Begitu Kencang. Rupanya Wanita Tadi Sungguh Berharap Tambahan Sedekah Agar Ia Dan Putrinya Bisa Makan. Sejurus Kemudian Mata Salman Membuntuti Kepergian Mereka Berdua Yang Berlari Menyeberang Jalan, Lalu Masuk Ke Sebuah Warung Kecil Untuk Makan Di Sana. Salman Masih Terdiam Dan Terpana Di Tempat Itu. Hingga Istri Dan Putrinya Kembali Lagi Dan Keduanya Menyapa Salman. Mata Salman Kini Mulai Berkaca-Kaca Dan Istrinya Pun Mengetahui Itu. “Ada Apa Pak?” Istrinya Bertanya. Dengan Suara Yang Agak Berat Dan Terbata-bata Salman Menjelaskan : “Aku Baru Saja Menambahkan Sedekah Kepada Wanita Tadi Sebanyak 10 Ribu Rupiah ...” 

Awalnya Istri Salman Hampir Tidak Setuju, Tatkala Salman Mengatakan Bahwa Ia Memberi Tambahan Sedekah Kepada Wanita Pengemis. Namun Salman Kemudian Melanjutkan Kalimatnya : “Bu…, Aku Memberi Sedekah Kepadanya Sebanyak Itu. Saat Menerimanya, Ia Berucap Hamdallah Berkali-Kali … Seraya Bersyukur Kepada Allah. Tidak Itu Saja Bu, Ia Mendo’akan Aku, Mendo’akan Dirimu, Anak-Anak Dan Keluarga Kita. Panjaaaang Sekali Ia Berdo’a…! 

Dia Hanya Menerima Karunia Dari Allah Swt Sebesar 10 Ribu Saja Sudah Sedemikian Hebatnya Bersyukur. Padahal Aku Sebelumnya Melihat Di ATM Saat Aku Mengecek Saldo Dan Ternyata Di Sana Ada Jumlah Yang Mungkin Ratusan, Ribuan Kali Lipat Dari 10 Ribu Rupiah, Bahkan Berjuta-Juta. Saat Melihat Saldo Itu, Aku Hanya Mengangguk-Angguk Dan Tersenyum Saja. Aku Terlupa Bersyukur, Dan Aku Lupa Berucap Hamdallah. Sungguh aku ini manusia yang angkuh dan sombong Bu... Aku Malu Kepada pengemis tadi yang telah memberikan pelajaran bagiku hari ini. Bu…, Aku Sangat Malu Kepada Allah! Dia Pengemis Terima Hanya 10 Ribu Begitu Bersyukurnya Dia Kepada Allah Dan Berterimakasih Kepadaku. Kalau Memang Demikian, Siapakah Yang Pantas Masuk Ke Dalam Surga Allah, Apakah Dia Yang Menerima 10 Ribu Dengan Syukur Yang Luar Biasa, Ataukah Aku Yang Menerima Jumlah Lebih Banyak Dari Itu Namun Sedikitpun Aku Tak Berucap Hamdalah Sebagai Rasa Syukur” ? Astargfirullahal Adhiem.

Salman Mengakhiri Kalimatnya Dengan Suara Yang Terbata-Bata Dan Beberapa Bulir Air Mata Yang Menetes. Istrinya Pun Menjadi Lemas Setelah Menyadari Betapa Selama Ini Mereka Kurang Bersyukur Sebagai Hamba. Ya Allah, Ampunilah Kami Para Hamba-Mu Yang Kerap Lalai Atas Segala Nikmat-MU.  

Saudaraku, Isi Surga-Nya Allah…. Tiada Manusia Yang Sempurna Dan Tidak Memiliki Dosa Di Dunia Ini. Sekalipun Ulama Yang Terkenal Arif Dan Bijaksana. Sungguh Nikmat Allah Tidak Akan Pernah Terputus Walau Diri Kita Berlumuran Dosa. Cobalah Saudaraku Untuk Merenungkan Sedikit Ceramah Singkat Malam Ini, Dengan harapan Hendaknya Akan Mengingatkan Kita Untuk Bersyukur Terhadap Nikmat Allah Yang telah Kita Terima Selama Ini. Semoga Berkah!

----------

Sagoe Atjeh Rayeuk, 01 Ramadhan 1445-H

0/Post a Comment/Comments