Kantor Google Didemo Pegawai, Tuntut Hak Korban PHK!

KABEREH NEWS | Jakarta - Pekan ini sudah dua kali karyawan Google melakukan demo di kantor mereka di Amerika Serikat. Demo itu dilakukan untuk meminta perhatian terhadap kondisi karyawan subkontrak dan tanggung jawab terhadap ribuan staf yang baru-baru ini menjadi korban PHK.

Demonstrasi diadakan pada Rabu (1/2/2023) di kantor pusat Google di Mountain View, California. Lalu lanjut keesokan harinya, Kamis (2/2/2023) di dekat kantor perusahaan Google di New York City. Demo ini menyusul keputusan Google melakukan PHK terbesar dalam sejarahnya, yakni sebanyak 12.000 posisi atau 6% dari karyawan global.

Protes di New York diikuti sekitar 50 karyawan di luar toko Google di Ninth Avenue, dimulai hanya beberapa menit setelah perusahaan induk Alphabet Inc. melaporkan hasil kuartal keempat, termasuk laba US$13,6 miliar.

"Google telah menyanggah alasannya sendiri untuk memberhentikan 12.000 rekan kerja kami," kata Alberta Devor, seorang insinyur software, dikutip dari Bloomberg, Jumat (3/1/2023).

"Jelas bahwa penghematan paksa yang dikantongi perusahaan dengan merumahkan pekerja tidak ada apa-apanya dibandingkan miliaran yang dihabiskan untuk membeli kembali saham atau miliaran keuntungan yang diperoleh pada kuartal terakhir," imbuh Devor.

Kedua demonstrasi tersebut diorganisir oleh kelompok buruh Serikat Pekerja Alphabet, sebuah "serikat minoritas" yang tidak memiliki hak tawar-menawar kolektif, dan anggotanya termasuk subkontraktor Google serta karyawan.

"Hari ini menunjukkan bahwa beberapa masalah yang kita bicarakan mempengaruhi semua pekerja terlepas dari apa jabatan atau status pekerjaan mereka yang sebenarnya," kata Devor, yang telah bekerja di Google selama lebih dari tiga tahun.

Puluhan subkontraktor menentang perlakuan yang mereka sebut di bawah standar, termasuk upah kemiskinan dan tidak ada tunjangan.

Tugas mereka termasuk meninjau konten untuk membantu melatih algoritma bertenaga AI perusahaan, serta menyaring klip YouTube dan mencari iklan untuk materi yang menyinggung atau bernuansa sensitif. Salah satunya juga termasuk konten porno dan kekerasan. Tetapi para pekerja mengatakan gaji dan tunjangan mereka jauh di bawah standar minimum dan tunjangan Google sendiri untuk pekerja kontrak langsungnya.

"Kami ingin setidaknya memiliki kesempatan bertahan hidup dengan pekerjaan ini," Zai Snell, salah satu subkontraktor yang ikut dalam demo di California.

Sumber: Cnbc Indonesia 

0/Post a Comment/Comments