Kaberehnews.com | Aksi damai yang digelar PMII Aceh Timur menjadi peringatan pahit akan krisis bencana yang melanda Aceh. 21 tahun pasca-Tsunami, Aceh kembali diuji dengan banjir bandang yang menghancurkan yang. Tapi, mengapa belum ada deklarasi bencana nasional?
Pengibaran bendera putih menjadi simbol kepedihan dan seruan agar negara dan masyarakat dunia hadir, serius dalam penanganan bencana di Aceh. Ini bukan hanya tentang bencana alam, tapi tentang kehadiran negara yang belum sepenuh hati.
Aceh, yang sudah dikenal dengan sejarah konflik panjang, kini harus berhadapan dengan musibah yang tak terelakkan. Tapi, apa yang kita dapatkan? Bantuan yang tak seimbang dengan kebutuhan. Infrastruktur yang rusak, ekonomi yang lumpuh, dan masyarakat yang terpaksa bertahan.
Kita perlu mempertanyakan, apakah negara sudah benar-benar hadir untuk Aceh? Atau hanya akan hadir ketika sudah terlambat? Saatnya kita bersuara, Solidaritas kemanusiaan harus menjadi gerakan nyata, bukan hanya sekedar hashtag. (*)
Posting Komentar