Tak tanggung-tanggung, Ratusan bungkus Bubur yang dikenal dengan Bubur Asyura ini dibagikan di Meunasah Dusun Amirudin, Desa Tanoh Anoe, Kec. Idi Rayeuk, Kab. Aceh Timur.
Momen hari Asyura yang jatuh pada 10 Muharram merupakan salah satu momen sakral bagi umat Islam, dibaliknya ada sejarah penting tentang perjuangan.
Ketua HMI cabang Aceh Timur Raja Abdul Razzi mengatakan, kegiatan pembagian takjil berupa bubur kepada kaum muslimin di daerahnya selain itu kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya. Menurutnya, ini merupakan tali budaya yang harus dilestarikan.
“Alhamdulillah tahun ini kami masih di berikan kesempatan untuk berbagi kepada sesama kaum muslim yang sedang menjalani puasa Sunat Asyura.” Terang Raja.
Ia menilai bahwa hari asyura tak hanya terlaksananya momen berbagi bersama, namun kegiatan ini membuat tali silaturahmi semakin menguat.
“Kami tidak memesan, tapi mengolah sendiri bersama kader-kader HMI yang ada diruang Lingkup Cabang Aceh Timur, hal inilah yang menjadi momen penting, bukan hanya tentang berbagi, tapi makna kebersamaan, dan gotong royong yang menbuatnya menjadi penuh makna,” ujar Raja.
Lebih lanjut Raja mengatakan bahwa kegiatan berbagi bubur asyura kali ini tidak diagendakan sebelumnya.
“Kegiatan ini atas spontanitas, tidak ada agenda sebelumnya, selain dikenal sebagai hari Asyura, 10 Muharram juga dikenal sebagai hari rayanya anak yatim piatu, itu yang mendasari kegiatan hari ini, terlepas dari itu semua, ini seperti sudah menjadi kebiasaan sejak lama (berbagi-red), semoga tetap bisa menjaga konsistensi untuk kebaikan bersama, mohon doanya,” tutup Raja sang ketua HMI Aceh Timur.***
Penulis: Mauli Aqbar
Editor: Ayahdidien sck
Posting Komentar