Wilayah Hulu Aceh Tamiang Mulai Surut, Hilir Masih Banjir


Kabereh News | Aceh Tamiang -Meski banjir di kecamatan bagian hulu Kabupaten Aceh Tamiang yakni Kecamatan Bandar Pusaka, Tamiang Hulu dan Tenggulun sudah mulai surut, namun beberapa desa di kecamatan bagian hilir Aceh Tamiang seperti Kecamatan Seruway dan Bendahara mulai tergenang banjir.

"Untuk beberapa Kampung yang terendam banjir di Kecamatan Bandar Pusaka seperti Babo, Jambo Rambong dan Serba, banjir sudah surut. Hal yang sama juga terjadi di beberapa kampung di kecamatan Kejuruan Muda dan Tamiang Hulu," ujar Kabid Darlog BPBD Aceh Tamiang, Bambang Supriyanto, Selasa (26/12/2023)

Bambang menjelaskan, saat ini beberapa kampung di wilayah hilir di Kecamatan Seruway dan Bendahara sudah terendam banjir akibat banjir kiriman dari wilayah hulu. Tanggul di Gelung pecah dan tanggul beton di Kampung Sungai Kuruk yang baru selesai dikerjakan tidak cukup ketinggiannya menahan luapan air sungai dan merendam permukiman.

"Sejumlah kampung di daerah hilir sudah terendam dan terisolasi, khususnya di Kecamatan Seruway seperti Kampung Padang Langgis dan Pantai Balai sudah terendam banjir. Akses ke Kecamatan Seruway sudah putus kita harus memutar melalui Bendahara,” ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, bencana banjir di Kabupaten Aceh Tamiang makin meluas dan merendam 11 desa yang tersebar di tiga kecamatan yakni, Tamiang Hulu, Bandar Pusaka dan Kejuruan Muda. Namun, kondisi alam ini dapat berubah sewaktu-waktu karena bakal ada banjir kiriman dari hulu ke hilir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang mencatat, di Kecamatan Tamiang Hulu terdapat tiga desa terendam banjir meliputi Desa Rongoh, Kaloy dan Bandar Khalifah. Kemudian Kecamatan Bandar Pusaka enam desa yakni, Jambo Rambong, Pantai Cempa, Batang Ara, Serba, Babo dan Pengidam.

Disusul Kecamatan Kejuruan Muda ada dua desa terdiri dari Desa Alur Selebu dan Bukit Rata. Adapun warga mengungsi dari Desa Rongoh, Serba, Babo dan Bukit Rata sebanyak 230 kepala keluarga/KK atau 726 jiwa. “Paling banyak dari warga Babo 120 KK atau 380 jiwa dan Rongoh 79 KK atau 274 jiwa,” kata Bambang Supriyanto.

Sementara itu jumlah warga terdampak banjir tidak mengungsi atau bertahan di rumah sebanyak 810 KK atau 2.145 jiwa yang tersebar di sembilan desa. []

0/Post a Comment/Comments