Murthalauddin: Pejabat yang Berani Bersuara Kebenaran di Tengah Bencana

Aceh, KABEREH NEWS - Murthalamuddin, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Aceh, telah menjadi sosok yang tidak biasa di tengah bencana hidrometeorologi yang melanda Aceh. Sebagai juru bicara Posko Bencana Hidrometeorologi Aceh, ia memilih berbicara apa adanya, tanpa menyembunyikan ketidakberdayaan Pemerintah Aceh.

Ia mengakui bahwa masih ada warga yang terjebak di wilayah terisolasi, mempertaruhkan hidup mereka setiap detik. Ia menolak mengubah kegagalan menjadi prestasi, menolak merias luka menjadi senyuman palsu. Dengan nada tegas, ia mengatakan bahwa kerja pemerintah berjalan lamban, sebuah kalimat yang jarang keluar dari mulut seorang pejabat aktif.

Murthala tidak berbicara dengan bahasa administrasi, ia berbicara dengan bahasa manusia. Ia meluruskan pernyataan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, soal listrik yang tidak sesuai fakta di lapangan. Ia secara terbuka mengingatkan Presiden bahwa informasi yang sampai ke telinganya telah terdistorsi, jauh dari realitas yang dihadapi rakyat Aceh.

Dengan berani, ia mengonfrontasi klaim staf khusus Presiden yang menyebut helikopter terbang 24 jam. "Jangan asal bacot!" katanya, dengan nada kemarahan yang sulit disembunyikan.

Ia meminta Presiden untuk menerima informasi dengan kepala dingin dan mata terbuka. Dengan getir, ia menyampaikan bahwa titah Presiden yang disebut-sebut telah turun, nyatanya belum menyentuh apa pun di lapangan.

Murthala berdiri di sisi rakyat yang kehilangan rumah, kehilangan akses, dan kehilangan kepastian hidup. Suaranya menjadi gema jerit mereka yang terkurung air dan lumpur, menunggu pertolongan dengan harapan yang makin menipis. Ia memilih menyampaikan apa yang benar-benar dialami rakyat Aceh, tanpa hiasan, tanpa kosmetik kata.(*)

0/Post a Comment/Comments