BANJARMASIN, 26 September 2025 – Suasana hangat penuh kebersamaan kembali terasa di Jalan Sultan Adam, Banjarmasin, Jumat pagi ini. Sejak pukul 07.30 WITA, ratusan warga tampak berdatangan untuk menikmati program Berbagi Sarapan Gratis yang rutin digelar Rumah Zakat Kalimantan Selatan.
Mulai dari abang-abang ojek online, pekerja serabutan, “Pak Ogah”, hingga warga yang tengah beraktivitas pagi, mereka memenuhi titik pembagian sarapan. Kebanyakan dari mereka adalah para pejuang keluarga yang belum sempat menyantap makanan di rumah.
Sebanyak 350 porsi sarapan disediakan dalam kegiatan ini, dengan menu yang bervariasi: nasi kuning, bubur, nasi sop, lontong sayur, serta aneka kue seperti donat dan camilan lainnya. Kehangatan semakin terasa ketika para Amil dengan ramah menyapa dan menyambut satu per satu penerima manfaat.
M. Luthfi Alfin, Representative Manager LAZNAS Rumah Zakat Kalsel, menyampaikan rasa syukur sekaligus terima kasih kepada seluruh donatur.
> “Alhamdulillah, kegiatan ini bisa terus berjalan berkat partisipasi para donatur yang dengan tulus berbagi. Semoga Allah membalas setiap kebaikan yang diberikan. Kami juga mengajak masyarakat untuk terus mendukung kegiatan berbagi berikutnya,” ujarnya.
Namun, di balik keberkahan pagi ini, masih ada kisah yang menyentuh. Pada pukul 08.30 WITA, ketika porsi sarapan telah habis, sejumlah warga masih berdatangan. Di antaranya ada seorang Acil penjual sayur dan beberapa abang ojol yang baru selesai mengantre orderan.
> “Kami berharap ke depan lebih banyak porsi yang bisa disediakan, agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” tambah Alfin.
Salah satu penerima manfaat, Pak Rahman, seorang pekerja serabutan, mengungkapkan rasa syukurnya.
> “Sarapan ini sangat membantu kami. Kadang kalau pagi belum ada rezeki, saya hanya minum air putih dulu. Dengan adanya program ini, perut terisi, tenaga pun ada untuk bekerja. Terima kasih banyak untuk semua yang peduli,” ungkapnya dengan mata berbinar.
Program Berbagi Sarapan Gratis ini bukan hanya tentang mengenyangkan perut, melainkan juga menebarkan semangat kepedulian. Setiap piring sarapan yang tersaji adalah bukti nyata bahwa kebaikan, sekecil apa pun, mampu menghadirkan harapan besar bagi banyak orang.(*)
Posting Komentar