Kabereh News | Aceh Timur – Sebuah video penganiayaan yang dilakukan oleh seorang pelajar terhadap temannya di Aceh Timur menjadi viral di media sosial, menimbulkan keprihatinan publik. Polres Aceh Timur saat ini tengah melakukan penyelidikan atas kasus kekerasan brutal tersebut. Korban, Rian Saputra, mengalami luka serius akibat penganiayaan yang dilakukan Faris, seorang pelajar berusia 16 tahun.
Peristiwa terjadi pada Senin, 19 Maret 2025, sekitar pukul 16.00 WIB, di Dusun Meunasah Geudong, Desa Seuneubok Pango, Kecamatan Banda Alam. Video berdurasi 44 detik memperlihatkan Faris, mengenakan seragam sekolah, menganiaya Rian yang tidak mengenakan baju. Faris terlihat menendang, menjambak, dan memukul Rian secara berulang kali.
Menurut keterangan Zulkifli, paman korban, penganiayaan bermula dari penagihan hutang sebesar Rp 175.000 yang dilakukan Faris kepada Rian. mengakibatkan pertengkaran yang berujung pada kekerasan fisik. Faris datang bersama delapan teman. Akibatnya, Rian mengalami luka memar di bibir, hidung, wajah, dan merasakan nyeri di kedua mata, kepala, telinga, dan dada.
"Saya sangat prihatin melihat keponakan saya menjadi korban kekerasan yang begitu brutal. Luka-lukanya sangat memprihatinkan. Saya berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ungkap Zulkifli dalam keterangannya kepada polisi.
Laporan resmi kasus ini diterima Polres Aceh Timur pada 21 Mei 2025 (LP/GAR/B/76/V/2025/SPKT/POLRES ACEH TIMUR/POLDA ACEH), dan Polres Aceh Timur telah menerbitkan Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) Nomor: STTLP/76/V/2025/SPKT/POLRES ACEH TIMUR/POLDA ACEH.
Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, Iptu Adi Wahyu Nurhidayat, S.TrK., S.I.K., membenarkan adanya penyelidikan.
"Polres Aceh Timur telah menerima laporan terkait adanya tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang pelajar, di mana korban merupakan kawan dari pelaku sendiri,” ungkap Iptu Adi.
Pihak kepolisian telah mengidentifikasi pelaku dan teman-temannya yang turut hadir saat kejadian. Iptu Adi juga mengimbau peningkatan pengawasan dari pihak sekolah, guru, dan orangtua untuk mencegah kejadian serupa.
“Kami mengimbau agar selalu memonitor anak-anak, meskipun kejadian ini terjadi di luar jam dan lingkungan sekolah," tambahnya. (Redaksi)
Posting Komentar