KASUS perceraian yang menimpa kalangan selebriti membuka wacana baru, yaitu para istri zaman sekarang sudah berani untuk menggugat cerai suami. Sebetulnya kasus perceraian tidak hanya terjadi pada publik figur, namun hal ini bisa terjadi pada siapa saja, khususnya bagi masyarakat biasa. Namun, fakta pada masyarakat biasa kurang mengemuka dan itu bukan berati tidak banyak terjadi. Sungguh sangat banyak, dan bahkan kita tercengang jika melihat data di pengadilan agama. Nah, Apa alasannya itu terjadi?
Mari kita cermati dari sejarah keluarga anak bangsa dulu … Belum usai kasus perceraian Venna Melinda- Ivan Fadilla, kabar perceraian kembali muncul dari pasangan selebriti senior, Camelia Malik- Harry Capri. Selain kedua pasangan tersebut, pasangan selebriti seperti Titi Rajo Bintang-Wong Aksan, Ira Wibowo-Katon Bagaskara, dan lain-lain, ternyata sudah lebih dulu menggugat cerai para suami dan akhirnya mereka resmi bercerai.
Nah, melihat fenomena perceraian zaman sekarang, yang menunjukkan para istri menggugat cerai para suami tentu menimbulkan pertanyaan untuk kita, apa yang menyebabkan para wanita saat ini berani untuk mengajukan gugatan cerai?
Associate Profesor, (Pengamat Sosial, USK, Banda Aceh.)
Menarik untuk dicari alasan dan jawaban dari fenomena ini. Hal ini juga berkaitan dengan informasi dan publikasi media mitranet.com liputan akhir tahun. Sepanjang tahun 2024, Mahkamah Syar’iyah (MS) Jantho, Aceh Besar, menanggani sebanyak 846 perkara. Dari total perkara yang masuk, Mahkamah Syar’iyah Jantho mampu menyelesaikan 843 perkara atau 99,65 persen. Menarik bukan? Hampir tiap hari pengadilan harus menyelesaikan 3 perkara gugat cerai ini. Ada apa dengan kasus ini?
Hal itu disampaikan Juru Bicara Mahkamah Syar’iyah Jantho, Nurul Husna, pada Selasa pagi 31 Desember 2024 lalu, di Gazebo Mahkamah Syar’iyah Jantho, di Kota Jantho, Aceh Besar.
Meski ini ranah privat, tapi sebagai fenomena sosial, perlu juga dicari alasan dan jawabannya. Meski alasan itu masih perlu untuk diperdebatkan. Inilah hasil kajian dan pengamatan saya yang menyebabkan itu terjadi. Namun bisa jadi, penyebabnya dapat saja bertambah lagi selain yang disebutkan di bawah ini. Mari kita ikuti pembahasan berikut.
Pertama, KESETARAAN GENDER.
Tidak ada lagi perbedaan status sosial ekonomi yang mendiskriminasi kaum wanita menjadi salah satu alasan wanita berani mengajukan tuntutan cerai kepada suami.
Para wanita merasa kesetaraan gender membuat mereka memiliki hak yang sama dalam pernikahan. Apalagi saat ini banyak wanita yang memiliki penghasilan lebih baik daripada pasangannya, ini semakin memperkuat posisi wanita untuk setara dengan kaum pria.
Wanita memiliki hak yang sama dengan suami, bilamana sebuah ikatan rumah tangga sudah tidak bisa dipertahankan, maka wanita bisa mengajukan gugatan cerai lebih dahulu.
Kedua, WANITA LEBIH MANDIRI.
Sejak adanya emansipasi pada wanita, sepertinya status janda bukan lagi hal yang menakutkan atau memalukan untuk para wanita. Bahkan para istri yang bercerai banyak yang menjadi single parents bagi anak-anaknya.
Ini disebabkan karena wanita merasa lebih mandiri. Tanpa suami, istri merasa mampu untuk berperan ganda, baik sebagai ibu dan sekaligus sebagai ayah.
Peran ganda ini tidak menjadi kendala bagi istri, bahkan ketika mereka juga dituntut sebagai pencari nafkah untuk anak-anaknya.
Para istri yang mandiri akan dengan mudah melalui masa adaptasi perubahan status sebagai janda dan ibu sekaligus ayah bagi anak-anak.
Ketiga, MAPAN SECARA FINANSIAL.
Wanita yang mapan tidak takut untuk menggugat cerai suami karena alasan mereka mampu secara finansial untuk menjadi tulang punggung keluarga. Kebanyakan kasus perceraian yang terjadi dimana para istri yang mengajukan gugatan cerai tidak bisa dipungkiri bahwa para istri memiliki penghasilan yang baik dan bahkan lebih besar dibandingkan dengan para suami.
Kesetaraan ekonomi antara wanita dan pria dapat menjadi penyebab mengapa wanita lebih berani untuk menggugat cerai para suami. Apalagi banyak wanita yang kini tampil sebagai pemimpin sebuah intansi atau pengusaha yang sukses. Jadi tidak heran kalau para istri saat ini tidak takut jika harus menjadi tulang punggung untuk membiayai seluruh kebutuhan keluarga, termasuk pendidikan dan kesehatan anak.
Keempat, MEMILIKI KEBEBASAN MENGAMBIL KEPUTUSAN
Wanita mandiri biasanya akan lebih mudah untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah. Nah, faktor ini juga yang menjadi penyebab mengapa wanita saat ini banyak yang menggugat cerai para suami.
Bagi para istri, perceraian akan membuat mereka lebih leluasa dan bebas untuk memutuskan sesuatu hal tanpa harus berkompromi dengan suami atau meminta persetujuan lebih dulu.
Semoga Jawaban ini tidak dianggap sebagai jawaban yang mutlak. Mungkin ada faktor lain yang memicunya. Nah, bagi yang berminat tentang masalah ini, silakan jadikan hasil penelitian sebagai “state of the Art” untuk memulai penelitian baru, terutama para peneliti, mahasiswa dan dosen bidang ilmu sosiologi. Semoga dapat menemukan jawaban dan bermanfaat bagi ummat. Insya Allah.(*)
Posting Komentar