Bukan Islam, Tokoh Agama Satu Ini Ikut Salat di Ponpes Al Zaytun, Kini Diperiksa Bareskrim Polri

Bukan Islam, Tokoh Agama Satu Ini Ikut Salat di Ponpes Al Zaytun, Kini Diperiksa Bareskrim Polri


KABEREH NEWS | DIREKTORAT Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri memeriksa seorang pendeta yang diduga terlibat dalam kegiatan Saf Salat di kompleks Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. 

Saf Salat adalah bentuk ibadah yang dilakukan dengan berdiri berjajar menghadap satu arah.

Pria itu memasang kamera video untuk melihat apa yang dilakukan pacarnya

Sang suami memfilmkan istrinya di kamera tersembunyi, dan inilah yang dia lihat

Mau Lihat Penampilan Istri Arab tercantik di Dunia?

Kelakuan Asli Seorang Istri Terungkap Berkat Kamera Tersembunyi!

Sang suami memfilmkan istrinya di kamera tersembunyi, dan inilah yang dia lihat

Pria itu memasang kamera video untuk melihat apa yang dilakukan pacarnya

Pendeta yang diperiksa bernama Yohanes Surya. Ia merupakan pendiri dan ketua Yayasan Surya Institute, sebuah lembaga pendidikan yang berfokus pada pengembangan sains dan matematika.

Yohanes diperiksa sebagai saksi terkait dugaan tindak pidana penodaan agama dan penyalahgunaan hak asasi manusia yang berkaitan dengan kebebasan beragama atau berkeyakinan. 

Ia diperiksa selama sekitar lima jam di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, pada Kamis (15/7).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, pemeriksaan Yohanes dilakukan untuk mengetahui motif dan keterlibatannya dalam Saf Salat di Al-Zaytun. 

Ia juga dimintai keterangan tentang hubungannya dengan pemimpin Al-Zaytun, Ahmad Moshaddeq.

"Kami ingin tahu apa motifnya, apa tujuannya, apa hubungannya dengan Ahmad Moshaddeq, dan apa yang dia ketahui tentang ajaran Millah Abraham," kata Rusdi.

Millah Abraham adalah sebutan bagi aliran kepercayaan yang dipelopori oleh Ahmad Moshaddeq. 

Aliran ini mengklaim sebagai penyempurna dari tiga agama samawi, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. 

Aliran ini juga mengaku memiliki kitab suci sendiri yang bernama Kitab Suci Injil Ibrahim.

Pada tahun 2007, Mahkamah Agung memutuskan bahwa Millah Abraham adalah aliran sesat dan melanggar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama. 

Ahmad Moshaddeq sendiri pernah divonis empat tahun penjara karena dianggap menoda agama Islam.

Yohanes mengaku bahwa ia tidak mengetahui bahwa Saf Salat di Al-Zaytun adalah bagian dari ajaran Millah Abraham. 

Ia mengatakan bahwa ia hanya ingin belajar tentang persatuan umat beragama dan toleransi antar keyakinan.

"Saya tidak tahu itu Millah Abraham. Saya hanya tahu itu Saf Salat. Saya pikir itu bagus untuk mempererat persaudaraan antara umat beragama," ujar Yohanes.

Yohanes juga membantah bahwa ia telah meninggalkan agama Kristen dan masuk ke Millah Abraham. Ia mengklaim bahwa ia masih seorang Kristen yang taat dan menghormati agama lain.

"Saya tidak pernah meninggalkan agama Kristen. Saya masih percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya. Saya juga tidak pernah menghina agama lain. Saya hormati semua agama," tegas Yohanes.

sumber: Cnnindonesia.com /Okezone.com/Radarmukomuko.disway.id

0/Post a Comment/Comments