Harus Segera Kita Akhiri, Buzzer Bikin Rusak Negara

Kaberehnews.online | Surya Paloh memberikan kritik keras terhadap keberadaan buzzer yang menurutnya hanya bikin rusak negara.

Pernyataan Surya Paloh yang menyoroti keberadaan buzzer ini menjadi viral dan pada Senin (19/9/2022) hari ini menjadi trending di Twitter.

"Kalau kita hanya bisa memperalat buzzer aja yang kita bayar untuk menghina orang, memprovoke orang, sehingga nation character building kita ini diatur dan diwarnai oleh perilaku para buzzer," kata Surya Paloh dilihat dari video akun TikTok Partai Nasdem.

"Dengan kemajuan teknologi yang kita miliki ini. Mereka akan membenarkan dirinya, kapan dia pernah katakan dia salah? memang kerja dia buat menyalahkan orang," sambungnya.

Surya Paloh menyampaikan agar kiranya keberadaan buzzer ini harus segera diakhiri.

"Itulah makanan santapan kita yang kita lihat sekarang dalam keseharian kita, saya pikir ini harus segera kita akhiri. Ini hanya bikin negeri ini untuk kita hadapi dengan pesimisme," tukasnya.

Pernyataan ini lantas ramai dikomentari warganet, banyak yang setuju keberadaan buzzer ini hanya membuat kegaduhan di tanah air.

Salah seorang warganet bahkan menyebut kalau buzzer yang dipakai untuk melanggengkan kekuasaan adalah kejahatan berat 

"Ini pertanda, masa pakaimu, buzzer, tinggal menghitung hari. Setelah Surya Paloh, bakal ada boss-boss besar lagi yang buang badan dan lempar para buzzer ini di jalanan," cuit warganet @doktertxxxx.

"Penggunaan buzzer untuk melanggengkan kekuasaan, adalah kejahatan berat sekaligus cacat sejarah negara ini," sambungnya.

Apa itu Buzzer?

Secara harfiah, buzzer yang berasal dari bahasa Inggris artinya pendengung.

Dalam makna lain, buzzer adalah orang atau sekelompok orang yang bergerak secara terorganisir di dunia maya, untuk menyuarakan satu pendapat yang sama atau senada, dengan maksud mempengaruhi opini publik secara luas.

Seiring pesatnya perkembangan media sosial di Indonesia, buzzer pun semakin berperan dalam pembentukan opini atau mengcounter opini yang berkembang di khalayak.

Tak jarang, upaya buzzer mengcounter opini malah menimbulkan kegaduhan baru, yang menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat.***

0/Post a Comment/Comments