Para korban bencana mengaku risau mendengar berita soal insiden tersebut seraya meminta semua pihak "menahan diri", fokus menangani bencana, serta menyalurkan bantuan.
"Saya sangat khawatir bila isunya berubah ke politik murni. Siapa yang akan mengurus korban bencana? Saya dan keluarga, serta teman-teman yang lain sesama pengungsi, sudah lelah hidup di bawah tenda. Mohon hentikan pertikaian politik," kata Muhammad, salah satu korban banjir di Bireuen.
Sejumlah video yang viral di media sosial memperlihatkan aparat berseragam TNI memukuli sejumlah orang yang disebut membawa bantuan untuk korban bencana serta mengibarkan bendera bulan bintang—bendera yang identik dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Di video lainnya, TNI disebut bentrok dengan warga di Aceh Utara saat membubarkan massa yang membawa bendera serupa.
Sejumlah organisasi hukum dan hak asasi manusia (HAM) ramai-ramai mengecam "tindakan represif" TNI yang sampai melukai warga.
Panglima TNI diminta melakukan tindakan tegas terhadap anggotanya karena tindakan mereka dinilai "melanggar HAM".
Sementara itu Pusat Penerangan (Puspen) TNI mengklaim kejadian itu terjadi karena "salah paham" dan kondisi sudah kembali "damai".
Apa yang terjadi dan mengapa pengibaran bendera Aceh menjadi isu yang sensitif?
Baca selengkapnya: https://www.bbc.com/indonesia/articles/cj38k1n8z70o
Posting Komentar