Korban pengeroyokan bernama Agung Setiawan (21) mengatakan bahwa dirinya ingin lakukan wawancara kepada kadis Disdukcapil Jeneponto terkait adanya keluhan masyarakat tentang layanan administrasi kependudukan tapi respon kadis kepada saya sebagai wartawan terkesan tak bersahabat sebab kadis langsung saja marah-marah kepada saya.
” Padahal sayakan hanya konfirmasi kebenaran nya tapi kadis langsung marah-marah, padahal saya baru pertamakali masuk di Kantor Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil Jeneponto untuk melakukan wawancara. Saya bahkan sempat diusir karena melihat gelagat tak baik, saya memutuskan untuk keluar dari kantor Capil akan tetapi pada saat saya sudah berada di halaman kantor Disdukcapil tiba-tiba ada beberapa oknum PNS mendatangi saya, tanpa banyak bicara langsung mengeroyok, bahkan diantara mereka ada yang bertanya battu kemaeko parasanganmu (dari mana asalmu_red) sambil melayang kan tinju kemuka saya, “. ujar Agung yang merupakan wartawan Mata Publik.
Atas peristiwa pengeroyokan tersebut, pihak redaksi menugaskan untuk segera melaporkan oknum Pegawai yang berlagak ‘preman’ tersebut di Polres Jeneponto untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai perundang-undangan.
Ketua Forum Jurnalis Investigasi (Forji), Ismail mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aknum pegawai negeri sipil (PNS) terhadap wartawan yang sedang menjalankan tugas jurnalistik.
” Kami meminta apara penegak hukum untuk segera menangkap para pelaku pengeroyokan agar di proses hukum sesuai dengan peraturan perundangan-undangan di republik Indonesia dan meminta kepada bupati Jeneponto mencopot jabatan bawahannya apa bila mereka terbukti melakukan tindak kekerasan kepada wartawan” Tegas Ismail.(Red)
Posting Komentar